ENGGARTIASTO LUKITA
Enggartiasto Lukita bukan nama populer di kalangan pendidikan. Apalagi dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menjadi almamaternya. Namanya lebih berkibar di jagat properti. Ini tidak lepas dari kiprah panjangnya di dunia properti, hingga kemudian didapuk menjadi Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), bahkan namanya abadi sebagai Presiden Kehormatan REI hingga kini.
Enggar, demikian pengusaha nasional asal Cirebon ini biasa disapa, tumbuh dan besar bersama dunia properti. Dia mengembangkan konsep hunian modern yang ramah lingkungan dan lebih manusiawi di sejumlah kota di tanah air. Belakangan Enggar merambah sektor perhotelan yang tak jauh dari properti. Lewat eL Hotels International, Enggar mengoperasikan enam hotel di sejumlah kota. Jumlah ini di luar jaringan hotel yang berafiliasi dengan grup pusat rekreasi terkemuka di Jawa Timur.
Namun, tak ada yang membuat nama alumni Pendidikan Bahasa Inggris UPI angkatan 1970 ini melambung lebih tinggi selain ketika Enggar dipercaya menjadi Menteri Perdagangan pada Kabinet Kerja 2016-2019. Enggar yang sangat taktis namun tetap cermat dalam mengambil kebijakan seolah menemukan chemistry dengan Presiden Jokowi. Kolaborasi dua naluri pengusaha ini yang kemudian berhasil mencatat sebuah sejarah baru dalam tata kelola niaga di tanah air.
Pertama kali sejak Jokowi memerintah –atau bahkan sebelum Jokowi menjabat Presiden– tak ada lonjakan harga kebutuhan pokok saat Lebaran dan hari-hari besar tiba. Berkat tangan dingin Enggar ini pula berhasil ditetapkan satu harga untuk komoditas utama kebutuhan bahan pokok: beras, gula, minyak goreng, daging, dan lain-lain. Untuk mewujudkan satu harga ini Enggar tak segan melakukan karantina pengusaha dan pemangku kepentingan lain yang ada dalam lingkaran rantai pasok komoditi utama tersebut. Hasilnya, harga murah untuk semua kalangan itu bisa kita nikmati sampai saat ini.
Tak ada kompromi untuk kebijakan satu harga. Galak tentu saja. Juga kebal tekanan. Sebagai pengusaha yang banyak makan asam-garam, Enggar paham betul cara berdialog dengan sesamanya. Semua dihadapi. Dilahap. Tekanan, ancaman, semua lewat. Dalam satu kesempatan yang mendapati adanya upaya suap, Enggar balik menekannya. Heheheh..
Di luar kiprah politik dan gurita bisnis yang dikendalikannya, Enggar tetap hadir sebagai sosok alumni lembaga pendidikan tinggi kependidikan (LPTK). Dia tetap meluangkan waktunya untuk memimpin Ikatan Alumni UPI (IKA UPI) selama hampir satu dekade. Juga menjadi pembina perkumpulan alumni jaringan sekolah Penabur hingga lembaga pendidikan manajemen terkemuka di tanah air. Atas kiprah, komitmen, dan dedikasinya pada dunia pendidikan, Enggartiasto mendapat anugerah Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Pendidikan Kewirausahaan dari almamaternya.
Profil lengkap sosok Ketua Umum Enggartiasto Lukita bisa disimak dalam tayangan podcast Bincang Alumni UPI pada kanal Youtube Ikatan Alumni UPI berikut ini.