Agum Gumelar: Keanggotaan MWA Unsur Alumni Harus Rekomendasi Ikatan Alumni
Jakarta, 18 Januari 2023
Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) dan Majelis Wali Amanah (MWA) UPI berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan almamater untuk menjadikan UPI sebagai universitas kelas dunia. Karena itu, sangat penting bagi alumni untuk menjadi bagian MWA sebagai organ yang merepresentasikan seluruh pemangku kepentingan (stake holders) universitas.
Komitmen tersebut mengemuka saat Ketua Umum IKA UPI Enggartiasto Lukita bertemu Ketua MWA UPI Agum Gumelar di kediamannya, Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu sore, 18 Januari 2023. Turut hadir mendampingi Enggartiasto antara lain Sekretaris Jenderal Najip Hendra SP dan sejumlah wakil ketua umum serta unsur wakil sekretaris jenderal dan wakil bendahara umum. Adapun Agum turut didampingi Sekretaris MWA UPI Tatang Muhtar.
“Hatur nuhun sudah berkenan menerima kami Pengurus Pusat IKA UPI, Pak Ketua. Ini pertemuan perdana IKA UPI dengan MWA. Ini periode ke-3,5 saya menjadi Ketua Umum IKA UPI, terpilih pada Kongres VI pada Agustus 2022. Adapun pengurus lain dilantik pada 28 Oktober 2023 di Kampus Bumi Siliwangi. Para pengurus berasal dari alumni berbagai angkatan yang juga turut memperhatikan keterwakilan fakultas, profesi, dan pertimbangan regenerasi kepengurusan. Lebih dari setengah Pengurus Pusat IKA UPI Masa Bakti 2022-2027 merupakan wajah baru dan juga fresh karena belum lama lulus dari UPI,” ungkap Enggar, sapaan Enggartiasto Lukita.
Kepada Agum, Enggar melaporkan dirinya mendapat masukan dan dorongan dari segenap alumni UPI untuk lebih secara konkret terlibat dalam tata kelola universitas. Yakni, dengan turut menjadi bagian dalam tubuh MWA. Saat ini, keanggotaan MWA UPI sebagaimana diatur dalam Statuta (ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 2014) terdiri atas unsur Menteri (Mendikbudristek), Rektor, Senat Akademik, Masyarakat, dan Tenaga Kependidikan. Di sini tidak diatur sama unsur keterwakilan alumni.
“Padahal keberadaan alumni sangat penting bagi pengembangan universitas, baik dari sisi pengembangan jaringan maupun pemeringkatan universitas di tingkat global. Lebih dari itu, alumni memiliki ikatan batin yang senantiasa terpaut dengan almamater. Karena itu, penting bagi alumni untuk menjadi bagian keanggotaan MWA ke depan,” ungkap Enggar.
“Secara lebih spesifik, berdasarkan usulan dari berbagai pihak, maka kehadiran unsur alumni dalam MWA sejatinya direpresentasikan melalui IKA UPI. Model ini lazim berlaku di berbagai perguruan tinggi berbadan hukum, seperti ITB, Unpad, IPB, UGM, UI, dan lain-lain. Di beberapa kampus tersebut, unsur alumni dalam MWA adalah ex-officio Ketua Umum Organisasi Alumni. Besar harapan kami beberapa hal tadi dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan perubahan Statuta UPI. Semua ini semata-mata demi kejayaan almamater,” ungkap dia.
Dukung Capaian Indikator Kinerja Utama Universitas
Menteri Perdagangan 2016-2019 ini menegaskan, IKA UPI berkomitmen penuh untuk bersama-sama dengan organ universitas dalam mengembangkan UPI sebagai universitas kelas dunia, diawali dengan pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Untuk mewujudkan itu, IKA UPI senantiasa berkolaborasi dengan universitas.
“Tak lama setelah dilantik misalnya, IKA UPI berkolaborasi dengan Badan Bimbingan dan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) menyelenggarakan rangkaian job fair dan talkshow kewirausahaan. Kemudian, menyelenggarakan FGD terkait Penguatan Komitmen Pengguna Lulusan dengan UPI di Jakarta pada 13 Desember 2022. Berikutnya, melaksanakan kegiatan Simposium Penguatan Kapasitas Alumni UPI yang dirangkaikan dengan Rapat Pleno II IKA UPI pada 16 Desember 2022,” papar Enggar.
Mantan Presiden Real Estate Indonesia (REI) menegaskan, jumlah alumni UPI yang tersebar di berbagai lini menjadi modal besar sekaligus menjadi pintu pembuka bagi mahasiswa untuk mendapat pengalaman di luar kampus. Juga membuka peluang untuk menghadirkan praktisi mengajar di dalam kampus. Pada saat yang sama, sekaligus menjadi ruang besar bagi dosen untuk berkegiatan di luar kampus.
Pada periode tahun ini, sambung Enggar, IKA UPI tengah mengembangkan sistem keanggotaan baru melalui pendataan terpadu Kartu Tanda Anggota (KTA). Data ini memuat informasi aktual tentang profil alumni, baik dari sisi pekerjaan maupun perkembangan terkini lainnya. Data ini bisa digunakan sebagai dasar penelusuran potensi alumni untuk kemudian disinergikan dengan arah pengembangan universitas maupun pemenuhan IKU. Diaspora alumni UPI di luar negeri diharapkan membuka jalan bagi kerjasama dengan mitra kelas dunia.
Pada periode ini juga dilakukan revitalisasi program Beasiswa IKA UPI yang telah bertransformasi dari semula hanya menghimpun dana untuk kemudian disalurkan reguler menjadi Lembaga Beasiswa yang diharapkan mampu mendorong kesinambungan bagi mahasiswa UPI yang kurang beruntung. Pada skema baru ini, Beasiswa IKA UPI membuka peluang bagi model fundraising periodik dan berkelanjutan.
“Beberapa hari lalu, 5 Januari 2023, IKA UPI menyalurkan beasiswa berupa bantuan biaya uang kuliah tunggal (UKT) kepada 30 mahasiswa dari delapan fakultas dan satu kampus daerah. IKA UPI juga mengembangkan Lembaga Penerbitan IKA UPI sebagai jawaban atas aspirasi alumni UPI yang selama ini mengalami kesulitan dalam menerbitkan karya, baik fiksi maupun nonfiksi. Lembaga ini juga didesain menjadi ruang belajar bagi alumni UPI dalam mengembangkan profesionalisme kepenulisan,” jelas dia.
IKA UPI secara aktif mendorong terbangunnya kolaborasi strategis antara UPI dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Iduka). Pada tahap awal ini adalah menjadi katalisator kemitraan strategis dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), khususnya DPP Apindo Jawa Barat. Kemitraan serupa akan terus dibangun dengan entitas Iduka maupun asosiasi. Berkat kolaborasi ini, UPI kini berhasil mengikat kerjasama dengan DPP Apindo Jawa Barat dan DPP Apindo Jakarta Raya.
Alumni Sangat Penting
Menanggapi tamunya, Agum menegaskan bahwa keberadaan alumni sangat penting bagi universitas. Baik-buruknya universitas ditentukan oleh sejauhmana peran alumni. Kiprah alumni mencerminkan potret sebuah universitas. Begitu juga sebaliknya, universitas yang baik akan melahirkan lulusan atau alumni yang baik juga. Keduanya saling berkaitan.
Karena itu, Agum sepakat agar alumni hadir dalam tubuh MWA. Kehadiran unsur IKA UPI dalam keanggotaan MWA merepresentasikan kehadiran alumni secara keseluruhan. Dia berjanji untuk membawa usulan IKA UPI tersebut ke dalam pembahasan perubahan statuta UPI. Bahkan, Agum menilai unsur alumni sudah bisa diakomodasi melalui mekanisme pergantian antarwaktu.
“Setidak-tidaknya, anggota MWA dari unsur alumni berasal dari rekomendasi Ketua Umum IKA UPI. Sebelum kemudian diatur secara eksplisit dalam Statuta UPI yang baru nanti. Tidak sedang buru-buru juga, MWA terus menyerap masukan dari berbagai kalangan untuk penyempurnaan statuta ini,” ungkap Agum.
Di bagian lain, mantan Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan ini menyampaikan terima kasih atas peran dan dedikasi IKA UPI terhadap universitas. Termasuk kepedulian dalam bentuk pemberian beasiswa. Juga peran pengurus IKA UPI dalam pembangunan dan modernisasi kampus melalui bantuan Asian Development Bank (ADB).
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian para alumni melalui IKA UPI. Saya berharap ke depan bisa dilakukan pertemuan rutin antara MWA dengan IKA UPI untuk mendiskusikan hal-hal strategis bagi pengembangan universitas. Saya juga mohon maaf belum berkesempatan hadir dalam acara-acara IKA UPI. Insyaallah saya akan hadir pada acara-acara berikutnya,” tegas Agum. (Najip Hendra SP/Sekretaris Jenderal IKA UPI)