WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT COUNT(*) FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = '1' ) AND comment_post_ID = 448

WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT COUNT(*) FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = '0' ) AND comment_post_ID = 448

WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT COUNT(*) FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = 'spam' ) AND comment_post_ID = 448

WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT COUNT(*) FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = 'trash' ) AND comment_post_ID = 448

WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT COUNT(*) FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = 'post-trashed' ) AND comment_post_ID = 448

Ketua Apindo Jabar: Mahasiswa Butuh Fleksibilitas Kompetensi

MoU DPP Apindo Jabar dengan IKA UPI dan UPI

BANDUNG | IKA UPI

Ketua Umum Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik menekankan pentingnya fleksibilitas kompetensi bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Alasannya, jurusan yang dipilih mahasiswa tidak menjamin cocok dengan kebutuhan dunia kerja saat dia lulus. Terlebih kompetisi dunia kerja semakin ketat.

Harapan Ning tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Pusat IKA UPI Masa Bakti 2022-2027 di Gedung Achmad Sanusi, Kampus Bumi Siliwangi UPI, Jalan Setiabudhi 229 Bandung 40154 pada Jumat, 28 Oktober 2022. Sesaat sebelumnya, Ning menandatangani nota kesepahaman dengan Ketua Umum IKA UPI Enggartiasto Lukita dan pimpinan UPI yang diwakili Wakil Rektor Bidang Keuangan Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Adang Suherman.

Ning mengungkapkan kompetisi di dunia usaha semakin ketat. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 8,4 juta di antaranya tercatat sebagai pengangguran. Jabar lebih tak beruntung lagi. Dari penduduk 48,78 juta jiwa atau sama dengan jumlah penduduk Malaysia, 17 persennya adalah pengangguran.

“Angka pengangguran kita sangat besar. Tahun ini misalnya, sejak Januari sampai bulan kemarin ada 73 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK). Belum satu tahun, penambahan pengangguran 73 ribu. Artinya kompetisi di Jabar sangat besar. Jangan salah, 163 ribu penganggur itu berasal dari perguruan tinggi. Di sinilah kita perlu meningkatkan daya saing,” tandas Ning.

Kebijakan MBKM, sambung Ning, merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengakses peluang mengembangkan diri. Dengan kebijakan ini, setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar di luar prodinya.

Meski begitu, Ning mempertanyakan apakah kebijakan tersebut sudah benar-benar dimanfaatkan oleh mahasiswa atau tidak. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya merdeka belajar, tapi juga belajar merdeka. Yakni, mengisi kemerdekaan dengan betul-betul memanfaatlan fasilitas-fasilitas yanga ada dalam kebijakan belajar merdeka.

“Nah, adek-adek yang ada di sini just a very lucky, because kita sekarang MoU antara Apindo dengan IKA UPI dan UPI untuk membawa adek-adek ini ke satu level yang berbeda. Di mana nanti adek-adek ini betul-betul memiliki jalur untuk belajar apa yang diminati melalui pengurus-pengurus tadi. Apindo akan mencarikan anggota Apindo mana yang cocok untuk adek-adek,” papar Ning disambut applause mahasiswa.

Ning menilai program MBKM membuka peluang tumbuhnya fleksibilitas di kalangan mahasiswa. Aspek ini yang kemudian berkaitan dengan link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja. Seorang lulusan dituntut memiliki fleksibilitas tinggi. Ini tidak lepas dari fakta bahwa sejak 2001 lalu, tercatat 80 persen lulusan tidak sesuai antara prodi dengan pekerjaannya.

“Gila, kan? That very crazy! Jadi, di antara lulusan kampus itu, 80 persennya bekerja tidak sesuai dengan jurusan. Jadi, karena seperti itu pesan saya kepada adik-adik ini tolong kembangkan diri sendiri, tingkatkan fleksibilitas karena kita ada pada zaman yang tidak menyediakan pekerjaan yang sesuai dengan yang kita inginkan,” tandas Ning.

“Jadi, tingkatkan fleksibiltas dengan cara mengasah diri. Kita harus mempunyai kemampuan-kemampuan lain di luar kemampuan yang sekarang dipelajari. Hanya fleksibilitas itu yang menurut saya akan menempatkan adek-adek ini kepada pekerjaan yang tersedia. Apakah jelek kita bekerja tidak sesuai prodi? Enggak! Kita punya contoh ini Pak Menteri yang jurusan Bahasa Inggris bisa menjadi Menteri Perdagangan. Iya, kan? Dan, kita juga Pak Jokowi yang jurusan Kehutanan bisa jadi Presiden. Kalau saya contoh kecil, lah!” ujar Ning.

“Jadi, saya pesan itu banget-banget. Tingkatkan fleksibilitas diri. Kita ada pada dunia di mana pekerjaan tisak sesuai dengan yang kita inginkan. Tetapi pekerjaan itu tersedia, meskipun kita harus merebutnya. Merebut dengan apa? Dengan kompetisi. Siapa yang menang, yang siap untuk itu. Dan, yang siap untuk itu siapa? adalah anak-anak, orang-orang, yang sudah memiliki fleksibilitas!” tegas Ning.(NJ)

Ketua Apindo Jabar: Mahasiswa Butuh Fleksibilitas Kompetensi
Tagged on:                         

WordPress database error: [Table 'ika.wp_comments' doesn't exist]
SELECT SQL_CALC_FOUND_ROWS wp_comments.comment_ID FROM wp_comments WHERE ( comment_approved = '1' ) AND comment_post_ID = 448 AND comment_parent = 0 ORDER BY wp_comments.comment_date_gmt ASC, wp_comments.comment_ID ASC

Leave a Reply