Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden RI
Dadan Wildan saat ini menjabat sebagai Deputi Menteri Sekretaris Negara RI Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, mendampingi Menteri Sekretaris Negara. Selain itu, Dadan Wildan juga diamanati sebagai Ketua IKA Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Periode 2018-2023. Kini Dadan Wildan diberikan amanah kembali menjadi wakil ketua umum Ikatan Alumni UPI
Penulis buku Yang Da’i Yang Politikus ini juga mendapat penghargaan Alumni FPIPS Inspiratif pada kategori Pemerintahan.
Dadan lulus dari SD Negeri Magung I Ciparay (1979), SMP Negeri 1 Ciparay (1982), dan SMA Negeri 11 Bandung (1985). Gelar sarjananya diraih dari IKIP Bandung/UPI (1989) sementara gelar magister (1995) dan doktor (2001) diraih dari Universitas Padjadjaran.
Suami dari Dra. Hj. Siti Komariah, M.Si., Ph.D. yang juga dosen dan Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI ini dikaruniai dua orang anak. Lulus dari IKIP Bandung tahun 1989 lalu menjadi PNS golongan III/a pada tahun 1990 dalam usia 23 tahun dan mencapai golongan tertinggi IV/e di usia 46 tahun. Prof. Dr. H. Dadan Wildan Anas, M.Hum merupakan alumnus Pendidikan Sejarah FPIPS UPI. Dalam tempo 14 tahun menjadi dosen, Dadan dapat meraih jabatan fungsional Guru Besar pada tahun 2004 dalam usia 37 tahun. Tercatat sebagai guru besar termuda, ketika itu.
Selain merupakan seorang dosen dan birokrat pada Kementerian Sekretarian Negara RI, Dadan Wildan merupakan tokoh Ormas Islam “Persatuan Islam” atau Persis serta pernah menjabat sebagai Guru Besar pada Universitas Galuh, Ciamis, Jawa Barat. Pada Ormas Islam Persis yang didirikan oleh A. Hassan tersebut Dadan Wildan pernah menjabat Sekretaris Umum Pimpinan Pusat PERSIS, selanjutnya pada tahun 2015 pria kelahiran Bandung, 24 September 1967 tersebut juga menjadi Sekretaris Majelis Penasehat PP PERSIS.
Di usia 38 tahun sudah menduduki jabatan eselon 1 sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2005. Bahkan pada tahun 2007 lulus Lemhannas di usia 40 tahun. Selama 14 tahun berkarier di Sekretariat Negara, Dadan telah mendampingi empat menteri, sebagai Staf Khusus pada era Prof. Yusril Ihza Mahendra, sebagai Staf Ahli Menteri pada era Hatta Rajasa dan Sudi Silalahi. Lalu menjadi Deputi Menteri di usia 48 tahun pada era Prof. Pratikno pada masa Presiden Joko Widodo.
Selain berkiprah sebagai Deputi Menteri, Dadan juga sudah empat kali diberi amanah sebagai komisaris perusahaan BUMN yakni komisaris di PT. Sarinah Jakarta, PT. ITDC Nusa dua Bali, PT. TWC-Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratuboko yang berpusat di Yogyakarta, dan PT Perkebunan Nusantara I.
Tugas Dadan, bagaimana menjembatani hubungan antara Presiden dengan lembaga-lembaga Negara baik legislatif (MPR, DPR, dan DPD) maupun yudikatif (MA, MK, dan KY) serta lembaga daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) hingga organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan serta badan usaha. Disamping itu juga menangani pengaduan masyarakat yang ditujukan ke Presiden, baik yang melalui surat, hingga unjuk rasa ke istana negara.
Dadan juga meraih tiga penghargaan dari tiga Presiden Republik Indonesia, mulai dari Satyalancana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Megawati Soekarnoputri, kemudian Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Dadan Wildan diberikan kepercayaan oleh pemerintah selaku Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara sejak 2015 hingga 2021. Pada tahun 2022 ia menjabat Sebagai Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara Bidang Politik, Pertahanan, Keamanan Kementerian Sekretariat Negara RI. Kemudian pada Desember 2024, beliau diamanahkan jabatan baru menjadi Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden RI.